Saturday 9 November 2013

HADITS YANG MENERANGKAN TENTANG ANJURAN UNTUK MENIKAH

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad sebagaimana tersebut didalam kitab musnadnya:
"Ada seorang laki-laki, ia bernama 'Ukaf, datang menghadap Nabi SAW. Maka Nabi SAW. Bertanya kepadanya:
"Wahai 'Ukaf, apakah engkau sudah beristri?".
'Ukaf menjawab: "Belum" Nabi bertanya lagi:
"Apakah kamu mempunyai seorang budak perempuan?".
'Ukaf menjawab: "Belum". Lantas Nabi bertanya lagi:
"Adakah engkau orang yang pintar mencari rizki?".
'Ukaf menjawab: "Iya". Nabi bersabda"
"Kau adalah termasuk kawan-kawannya syaitan. Seandainya kamu itu orang yang beragama Nasrani, tentulah menjadi pendeta (Rahib) mereka. Sesungguhnya orang yang termasuk mengikuti sunah itu adalah orang orang yang menikah. Seburuk-buruk kalian adalah orang yang membujang. Dan orang yang mati diantara kalian yang paling hina, adalah orang yang mati membujang".
 Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Wahai kaum muda, barang siapa yang telah mampu membiayai biaya perkawinan, maka ia hendaknya nikah saja. Karena sesungguhnya menikah itu lebih memejamkan (yang artinya menjaga dari maksiat) mata .dan lebih bisa menjaga (maksiat) kemaluan. Dan barang siapa belum mampu nikah maka sebaiknya berpuasa. Sebab puasa itu mampu menjadi perisai (gejolak nafsu) dirinya".
Nbi Muhammad SAW juga bersabda:
"Miskin, miskin, miskin. Yaitu seorang laki-laki yang belum beristri."
Salah seorang sahabat bertanya:
"Ya rasul, walaupun ia sebenarnya kaya harta?".
"Rasulluah SAW. bersabda:"
"Iya walaupun iya kaya harta".
Rasulullah SAW. Juga bersabda:
"Miskin, miskin, miskin. Yaitu seorang perempuan yang belum bersuami".
"Ya Rasul, walaupun sebenarnya ia kaya harta?".
"Rasullulah SAW. bersabda:"
"Iya,walaupun ia kaya harta".
Nabi Muhammad SAW. Bersabda:
"Apabila laki-laki telah beristri, maka ia telah menyempunakan separuh agamanya. Maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam sisa separuh agamanya".
Nabi Muhammad SAW. bersabda:
"barang siapa menikah dengan harapan agar ia terpelihara(terhindar dari kemaksiatan), maka Allah pasti memeliharanya".
Didalam hadits lain Nabi SAW. Bersabda:
"Barang siapa menikah karena (mencari ridlo) Allah, niscaya ia akan di cukupi dan di pelihara (dari maksiat)".
Nabi SAW. Juga bersabda:
"Menikah itu sunnah (ajaran hidup) saya. Barang siapa mencintai saya maka hendaklah mengikuti sunnahku".
Di dalam riwayat lain juga dikatakan:
"Menikah itu ajaranku, barang siapa tidak suka dengan ajaranku, maka ia bukan termasuk golonganku".
Di dalam sebuah hadits Nabi SAW. Juga bersabda:
"Menikahlah kalian, lalu beranak cuculah kalian. Sebab sesungguhnya aku akan berlomba memperbanyak umat dengan kalian (sebagai kebanggaan), kelak pada hari qiyamat".
Nabi SAW. Juga bersabda:
"Barang siapa tidak mau menikah karena takut miskin, maka ia bukan termasuk golongan kami".
Di dalam riwayat lain ditambahkan:
"(Bahkan) Allah menugaskan dua malaikat, supaya mencatat, berada diantara kedua matanya. Orang ini adalah orang yang mensia-siakan anugrah Allah, berilah dia kabar gembira akan sedikit rizki".
Nabi SAW. Juga bersabda:
"Barang siapa menikah karena Allah, dan menikahkan (putra-putrinya) karena Allah, maka ia berhak menjadi kekasih Allah".
Nabi SAW. Juga bersabda:
"keutamaan orang berumah tangga atas orang yang masih membujang itu bagaikan orang yang pergi di medan perang, atas orang-orang yang duduk-duduk di rumah (tidak berperang). Dan shalat dua rakaat dikerjakan oleh orang yang sudah berkeluarga itu lebih baik(banyak pahalanya) dari pada delapan puluh dua rakaat di kerjakan oleh orang yang masih membujang".

No comments:

Post a Comment